Makalah Budaya Dan Kebudayaan Di Kabupaten Kepulauan Aru
TUGAS PRIBADI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : TESYA MELINDA APANATH
NIM : 2017 – 31 – 074
MATA KULIAH : TIK PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2019
KATA PENGANTAR
·
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat TUHAN yang MAHA ESA, karena atas tuntunan dan
penyertaannya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
·
Penulis menyadari
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga penulis sangat
mengharapkan kritikan dan masukkan yang baik, dari dosen mata kuliah maupun
teman-teman. Guna perbaikan penulisan ini kedepannya lebih baik lagi.
·
Demikianlah makalah
yang penulis buat ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu penulis dan
pembaca. Serta dapat memberikan informasi kepada setiap pembaca.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
D.
MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
B.
BUDAYA YANG TERDAPAT DI KAB. KEP. ARU
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia ini yang memiliki banyak sekali keragaman
dengan jumlah suku yang sangat banyak. Menurut sensus yang dilakukan oleh badan
pusat statistik indonesia, jumlah suku bangsa yang terdapat di Indonesia pada
tahun 2010 adalah sebanyak 1340 suku bangsa. Dari semua suku bangsa yang ada
memiliki unsur
unsur kebudayaan, kesenina, kepercayaan, dan adat istiadat yang pastinya
bisa berbeda beda satu sama lainnya.
Dengan kondisi
suku bangsa yang cuku banyak dan beraneka ragam yang dimiliki oleh Indonesia,
menjadikan suku bangsa tersebut sangat cocok dijadikan bahan untuk mempelajari
berbagai macam seni budaya dan cabang
cabang seni lainnya dari setiap suku bangsa yang ada. Dalam artikel
ini, kita akan mempelajari salah satu suku yang cukup fenomena yakni suku aru.
Suku aru merupakan suku bangsa di wilayah Indonesia yang mendiami kepulauan Aru
di maluku tenggara, sebuah kepulauan yang dikaruniai potensi sumber daya alam
yang melimpah.
Suku aru secara
budaya dan sosial merupakan suku yang termasuk kedalam rumpun malanesia pasifik
dan terdiri dari 16 suku asli dan suku lainnnya di maluku, jawa, dan china.
Menurut sejarahnya, suku aru di maluku sering dikaitkan berasal dari pulau eno
karang, sebuah pulau di maluku yang terkenal dengan keindahan karangnya.
Kekayaan alam aru menjadi daya tarik negara lain untuk datang ke kepulauan aru
seperti Tionghoa dan belanda. Belanda datang ke kepulauan aru untuk menjajah
sedangkan Tionghoa datang untuk berdagang dan bekerja sama sehingga bangsa
Tionghoa lah yang diterima dan sampai saat ini mempengaruhi berbagai macam
kebudayaan yang muncul di suku aru. Berikut beberapa kebudayaan suku aru yang
telah mengakar sejak lama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu budaya dan kebudayaan?
2. Budaya apa saja yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru?
C. TUJUAN
Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa itu budaya dan kebudayaan
serta budaya-budaya apa saja yang terdapat dalam salah satu Kabupaten di
Provinsi Maluku yaitu Kabupaten Kepulauan Aru. Serta untuk memenuhi tugas
perkuliahan.
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulis ini adalah:
1. bagi mahasiswa : agar dapat
mengetahui pengertian budaya dan budaya
yang ada di daerah setempat, serta menambah wawasan pengetahuan.
2. bagi pembaca untuk lebih memahami
budaya dari setiap daerah, khususnyadi Kabupaten Kepulauan Aru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang,
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, peristiwa itu membuktikan bahwa budaya
dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan ikn luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme
kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan
"kepatuhan kolektif" di Tiongkok. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Menurut M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita yang diwariskan kepada seluruh keturunannya. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
B. BUDAYA YANG TERDAPAT DI KABUPATEN KEPULAUAN ARU
1.
Bahasa
Keberagaman jumlah
suku dari suku aru juga berpengaruh terhadap kebudayaan suku aru contohnya
dalam hal bahasa. Suku Aru tercatat memiliki beberapa bahasa yang
dijadikan sebagai alat komunikasi mereka; Bahasa Barakai, bahasa Batuley,
bahasa Karey, bahasa Koba, bahasa Kompane, bahasa Lola, bahasa Larong, bahasa
Manombai, bahasa Mariri, bahasa Tarangan, dan bahasa Ujir.
2.
Tambaroro
Sama halnya dengan
kebudayaan
suku asmat di papua yang memiliki ritual adat tersendiri, suku aru juga memiliki
salah satu seni pertunjukan dan ritual upacara ada yang paling dikenal dari
suku aru yakni tambaroro. Kesenian adat tambaroro merupakan sebuah seni
pertunjukan yang didalamnya berisikan nyanyian, tari tarian, dan bermain alat musik.
Kegiatan ini biasanya dilangsungkan untuk acara penyambutan tamu, peresmian
acara adat dan belang (perahu adat), dan acara ritual adat lainnya.Kesenian
adat tambaroro ini akan dilaksanakan selama tiga malam berturut turut.
Masyarakat desa feruni dan hampir di
desa desa adat suku aru lainnya, selalu membuat sebuah tempat khusus yang
diperuntukkan untuk mengelar acara Tambaroro yang disebut senalar. Senalar
terdiri dari 5 susunan kayu yang dibuat memanjang sebagai tempat duduk bagi
para pemain musik dan penyanyi. Dalam prosesnya, para lelaki dan perempuan akan
menari dan bernyanyi serta diiringi oleh alunan musik traditional. Penari
wanita akan mengenakan baju putih dengan membawa sapu tangan dan akan
mengeluarkan suara melengking untuk mengiringi lagu dan tarian.
3.
Lagu Adat
Sebagai pengiring
dalam upacara atau ritual adat tambaroro akan ada beberapa lagu yang
dinyanyikan oleh penyanyi disesuaikan dengan kebutuhan acara. Secara umum lagu
adat dalam acara tambaroro ada 3 yakni lagu saba, lagu bela, dan lagu rora.
Lagu saba merupakan lagu sejarah yang liriknya menceritakan sebuah peristiwa
sejarah tertentu dan akan dinyanyikan pada acara buka sasi, penurunan belang,
dan upacara panas pela. Lagu bela merupakan lagu yang syairnya melantunkan
cerita leluhur yang menceritakan tentang tanda tanda alam yang ada di laut
maupun di darat dan akan dinyanyikan pada acara upacara adat penggantian kayu
pamali, penentuan waktu melaut, dan bercocok tanam. Sedangkan lagu rora
merupakan lagu yang berisikan ucapan rasa syukur kepada pencipta dan leluhur
serta dinyanyikan pada acara pernikahan dan selamatan.
4.
Mata pencaharian
Sebagian besar masyarakat aru yang tinggal di daerah pesisir hidup sebagai
seorang nelayan. Sebagian lainnya melakukan budidaya rumput laut, berternak
kerang mutiara, dan hanya sebagian kecil dari masyarakat suku aru yang hidup
sebagai petani serta peramu sagu. Makanan khas dari orang aru yang terkenal
adalah umbi umbian dan makanan olahan dari sagu.
5.
Tari cakalele
Selain tambaroro,
kebudayaan suku aru dalam bidang kesenian lainnya adalah tari cakalele yang
merupakan salah satu tarian
traditional Indonesia. Tari cakalele ini merupakan tarian perang sehingga para
penari prianya akan membawa parang pada tangan kanan dan tameng pada tangan
kiri. Sebagai tarian besar dari masyarakat maluku, tari cakalele ini mengandung
banyak makna didalamnya. Warna merah dari baju penari pria melambangkan sikap
kepahlawanan dan keberanian masyarakat aru untuk melawan penjajah dengan
perang. Parang sebagai tanda harga diri dan martabak dan tameng sebagai tanda
protes agar masyarakat aru diperlakukan dengan adil.
Itulah beberapa
penjelasan terkait dengan kebudayaan nusantara yang khususnya merupakan
kebudayaan dari suku aru yang tinggal di maluku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penulisan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Kepulauan Aru
memiliki begitu banya cultural yang perlu diketahui .
B. SARAN
Melalui
penulisan diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang multicultural budaya
setempat, dan dapat mempelajari budaya daerah setempat dan dapat terus
melestarikan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antaramaluku.com/aru/f-01.html
-district/http://tesyaapanath2019blogspot.com/2019/04/09/mengenal-adat-budaya-dan kebudayaan-masyarakat-kepuluan-aru-maluku-tenggara-knowing-customary-of-the-aru-islands-society-in-the-southeast-maluku
http://tesyaapanath.blogspot.com/2019/09/kebudayaan-kepulauan aru.html?m=1
http://www.tesyaapanath.com/tesyaapanath2019/Indonesiaku/Teropong-Daerah/Maluku-tenggara/aru/Seni-Budaya/Tari-Cakalele-tari tambaroro
Komentar
Posting Komentar